Choose Language

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Translate

Popular posts

Labels

@Kidnovhl - (N.E.Design). Diberdayakan oleh Blogger.
N.E.Design On Rabu, 27 Oktober 2010

Friday, April 09, 2010

Macau Tower


Setelah mengunjungi Senado Square dan mampir ke St. Paul's Ruins, saya bersama Keshie dan Endy menuju ke Macau Tower naik bus. Saya lupa naik bus nomor berapa. Tapi lebih baik kalau mau bertanya, bertanyalah langsung ke petugas, pak polisi, atau satpam yang berseragam. Kenapa begitu? Dari pengalaman kami bertiga, nggak begitu banyak penduduk lokal yang mengerti bahasa Inggris.

Singkat cerita, kami pun tiba di Macau Tower. Bangunan setinggi 388 meter ini adalah convention dan entertainment centre-nya Macau. Gedung yang berdiri sejak tahun 2001 ini dirancang oleh seorang arsitek bernama Gordon Moller.

Untuk naik ke puncak menara, pengunjung perlu membeli tiket. Saya agak lupa berapa harga tiketnya, antara HKD80 atau HKD100. Kalau dikonversi ke Rupiah, sekitar Rp96.000 atau Rp120.000 lah. Saya sih nggak merasa rugi membayar sebanyak itu, karena memang pemandangan yang bisa dilihat dari atas sangat bagus. Dari puncak gedung, kita bisa melihat pemandangan seluruh Macau. Yah, seperti yang bisa dilihat di foto.


Di puncak tower, ada permainan yang menarik yang bisa dijajal orang-orang yang menyukai extreme sport, yakni bungy jumping dan sky jumping. Untuk satu kali atraksi, harganya waktu itu--kalau nggak salah--HKD800. Lumayan, ya...

Puncak tower ini terbuka. Nah, karena kami pergi ke sana pada bulan Januari--masih musim dingin--udara di atas terasa dingin buanget. Kebetulan, waktu kami berkunjung ke sana, ada satu perempuan yang berani menjajal atraksi sky jumping. Jadi, saya dan teman-teman tau apa bedanya bungy jumping dan sky jumping. Bungy jumping jatuh dengan posisi kepala di bawah, sementara sky jumping jatuh dengan posisi kepala di atas.

Kota Judi Macau



gambling.jpgBak mengalami transformasi, Macau semakin "membuka" diri buat para travelers di seluruh dunia, terutama Asia. Macau yang merupakan negara bekas jajahan Portugis, meninggalkan banyak bangunan menarik untuk dijadikan objek wisata. Namun tentu saja yang bikin Macau terkenal adalah wisata judinya. Konon akan jadi yang terbesar di dunia sejak The Venetian® Macau Resort Hotel dibuka akhir Agustus 2007.  

Sekarang begitu banyak jalan menuju Macau. Dari Jakarta Anda bisa langsung naik pesawat dengan tujuan Macau. Namun, bisa juga lewat Hongkong. Jakarta-Hongkong ditempuh dalam waktu 4,5 jam. Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan bis atau taksi menuju pelabuhan ferry Shun Tak. Dengan membayar tiket seharga 138 dollar Hongkong. Anda akan diantar ke Macau selama kurang lebih 45 menit.

  Membawa Kota Venesia ke Asia

Dan, buat Anda yang ingin sekali melihat dan merasakan suasana kota Venesia, tak perlu jauh-jauh lagi ke Italia. Di Macau Anda bisa merasakannya. Tak percaya? Coba saja datangi The Venetian® Macau Resort Hotel. Hotel yang bangunannya seluas 56 kali lapangan rugby di Amerika ini, merupakan replika landmark dari kota Venesia, lengkap dengan St.Mark Square, the Doge's Palace, Campanile Tower, indoor canal dengan gondola serta para gondoliernya. Menakjubkan!

The Venetian® Macao memiliki 3000 kamar suite. Lantas mega resor ini memiliki kasino terluas di dunia, kurang lebih 50.773,4 m2 dengan 6.000 mesin dan 800 meja judi. Kemudian ada 350 toko retail dengan brand internasional di tanah seluas 92.900 m2, 30 fine dining resto, spa and wellness center, dan lain-lain. Selain wisata belanja dan judi, yang menarik dan akan jadi salah satu tujuan orang datang ke Macau khususnya ke mega resor The Venetian® Macao ini adalah fasilitas exhibition hall dan stadium yang bisa jadi terbesar di dunia.

Sheldon G.Andelson, orang nomor 6 terkaya di dunia yang merupakan CEO Las Vegas Sands Corporation yang menguasai bisnis perjudian di Amerika dan juga Asia, punya keinginan lain saat membangun The Venetian® Macao di kawasan resor terpadu di daerah Cotai Strip ini. Ia berharap setiap orang yang datang ke Macau, tak hanya bersenang-senang berjudi, namun juga berbisnis di sini. Makanya ia membangun convention dan exhibition hall yang total luasnya kurang lebih 1 juta square feet yang dibagi menjadi dua lantai. Selain itu, ia bangun juga stadium internasional dengan kapasitas tempat duduk 15,000 dan theater berkapasitas 18,000 tempat duduk.

Untuk stadium, di bulan Oktober sudah di booking untuk acara pertandingan bola basket Amerika, NBA. Dan di bulan November akan ada pertandingan The Venetian® Macao Tennis antara petenis nomor satu dunia, Roger Federer dan Pete Sampras. Stadium ini bisa diubah menjadi arena pertandingan untuk olah raga apapun. Mulai dari tenis hingga ice skating bertaraf international.

Wajah Macau yang Lain

Macau tak cuma The Venetian® Macao Resort & Hotel yang memang akan jadi "jantungnya” entertainment and business center di kawasan Cotai Strip. Namun, Macau lama dengan bangunan peninggalan jajahan Portugis, tetap menarik buat dilihat.

Senado Square
Ini dia pusat atau alun-alun kota Macau. Mulai dari warna dan arsitektur bangunannya masih sangat terasa Portugisnya. Jalan-jalan kecil dengan bangunan berbatu dengan beberapa gereja lama yang tersebar di sana-sini, bikin tempat ini menarik. Berbagai toko dan resto berpusat di sini. Mulai dari toko lokal hingga berbagai merek internasional tersebar di sana-sini, seperti Mango, Quick Silver, Starbucks hingga Mc Donald.

Ruins Of St. Paul
Letaknya di belakang Senado Square. Inilah ikonnya kota Macau. Belum afdol jika Anda tak mengunjungi gereja St.Paul yang bangunannya tinggal tersisa fasad bagian depan, karena hancur terbakar jaman dulunya. Di belakang fasad, terdapat museum yang bisa dimasuki secara gratis. Museum ini buka dari pukul 09.00 - 14.00.

Museum Of Macau
Tepat di samping kanan Gereja St. Paul terdapat taman kota yang akan mengantar Anda ke Museum of Macau yang letaknya berada di atas. Sebelum Anda mencapai museum, akan menemui benteng terlebih dahulu. Dari sini Anda akan dapati pemandangan cantik ke alun-alun Senado Square. Bak serasa di Eropa.

Pesona Barisan Museum Kota Judi

Travel | Wed, Aug 11, 2010 at 04:32 | Jakarta, matanews.com
museum macauuuu
The Grand Prix Museum of Macau(*tfc/file)
Pernah menonton film-film tentang gangster dari Hongkong? Bila ya, maka Anda pasti sudah tak asing lagi dengan kota Macau. Nah, kota Macau biasanya menjadi latar tempat dimana sang bos gangster dalam film menghabiskan uangnya dengan berjudi sambil ditemani para wanita cantik.
Namun jangan keburu menilai Macau negatif karena citra kota yang sering dipakai di film-film gangster itu. Kota judi ini ternyata mampu menawarkan pesona pemandangan dan hiburan yang atraktif bagi para wisatawan.
Makau boleh jadi sebuah kota kecil yang tak begitu Anda kenal, namun kota yang secara administratif berada dibawah pemerintah China dan Hongkong ini sebenarnya sangat dikenal di kalangan para pelancong mancanegara. Tak terkecuali pelancong dari Indonesia, bahkan baru-baru ini duo penyanyi The Virgin mengunjungi kota judi ini.
Meskipun dikenal sebagai kota metropolis yang tak pernah tidur, Macau tak hanya dihiasi oleh gedung-gedung bertingkat berasitektur modern saja. Bila Anda jalan-jalan kesana, jangan kaget bila melihat ada banyak bangunan-bangunan lama peninggalan jaman penjajahan koloni Portugis yang telah dipugar dan menjadi bangunan sejarah yang menarik.
Arsitektur bangunan di Macau memang memperlihatkan sejarah kota itu yang merupakan percampuran antara kultur Eropa dan China yang kental. Ini bisa Anda temukan sendiri di beberapa sudut kota ada wihara Buddha, benteng-benteng kuno dan piazza (taman tradisional Portugis).
Macau memang bergelar kota judi, namun kota ini ternyata menunjukkan perhatiannya terhadap budaya dan pendidikan. Ini bisa dilihat dari banyaknya museum di kota yang hanya seluas 27,3 kilometer persegi tersebut. Untuk melihat sejarah kota itu, Anda bisa mampir sejenak ke Museum of Macau (Museum Macau) yang terletak di bukit Fortalleza do Monte.
Keunikan museum ini adalah bangunannya yang berdiri kokoh di dalam sebuah benteng peninggalan Portugis. Di dalam museum, Anda akan menemukan etalase-etalase yang menceritakan perjalanan sejarah kota Macau sejak jaman penjajahan Portugis hingga akhirnya menjadi kota metropolis nan megah seperti sekarang. Karena desain interiornya yang unik, Museum Macau seringkali dikunjungi wisatawan hanya untuk berfoto disana.
Macau juga memiliki museum yang menunjukkan kekayaan alamnya seperti The Museum of Nature and Agriculture (Museum Panorama dan Pertanian) dan Macau Maritime Museum (Museum Maritim Makau).
Kedua museum tersebut dipenuhi diorama dan pajangan yang menunjukkan kekayaan alam serta kekuatan angkatan laut kota kecil itu. Biasanya kedua museum dijadikan museum wajib kunjung bagi para murid sekolah di Makau maupun Hongkong.
Untuk bidang kesenian, Macau memiliki Macau Art Museum (Museum Kesenian Makau) yang terdiri dari beberapa galeri yaitu Galeri Gambar Sejarah, Galeri Lukisan, Galeri Kaligrafi China, Galeri Keramik dan Auditorium Seni yang sering menampilkan pementasan seni.
Tak hanya museum yang bersifat klasik dan edukatif, di Makau juga ternyata ada museum yang sangat bercitra modern seperti Grand Prix Museum (Museum Balap Grand Prix) dan Taipas Houses Museum (Museum Rumah Taipas).
Di Museum Grand Prix ini, Anda akan melihat sejarah, serta foto-foto berbagai momen perlombaan balap terkenal itu. Sedangkan di museum yang disebut belakangan, Anda akan melihat banyak etalase yang memaparkan gaya hidup serta pakaian para selebritis Portugis.
Macau memang sangat unik dan menarik. Tak hanya hiburan malamnya saja yang memikat namun juga beragam museum yang edukatif dan atraktif juga ada disini. Jadi bila Anda memiliki waktu berlibur yang cukup dan budget lebih, mengapa tak mencoba singgah ke Macau? Asalkan tak terjebak pesona meja judi, Anda bisa menikmati kunjungan ke barisan museum di kota judi itu.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments